Selasa, 30 Oktober 2012

Kebutuhan Zat Besi dalam MPASI

Zat besi memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh, yaitu untuk menyuplai oksigen ke seluruh bagian tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang. Kekurangan zat besi akan menyebabkan seseorang cepat mengalami kelelahan dan juga anemia. Berikut rekomendasi asupan zat besi yang harus kita penuhi setiap harinya:

  • Bayi 0 - 6 bulan: 0.27 mg/ hari (masih dapat dipenuhi dari ASI)
  • Bayi 7 - 12 bulan: 11 mg/ hari
  • Anak-anak 1 -3 tahun: 7 mg/hari
  • Anak-anak 4-8 tahun: 10 mg/hari
  • Remaja 9-13 tahun: 8 mg/hari
  • Remaja 14-18 tahun: 11 mg/hari untuk remaja laki-laki dan 15 mg/hari untuk remaja perempuan
  • Laki-laki dewasa 19+ tahun: 8 mg/hari
  • Wanita 19-50 tahun: 18 mg/hari
  • Wanita 51+ tahun: 8 mg/hari
  • Wanita hamil: 27 mg/hari

Jika kita perhatikan kebutuhan zat besi pada daftar kebutuhan besi per usia seperti tercantum di atas, maka kebutuhan zat besi bayi masih sangat kecil, sehingga dapat terpenuhi seluruhnya dari ASI. akan tetapi menginjak usia 6 bulan ke atas, terjadi lonjakan kebutuhan zat besi yang sangat drastis, dan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. itulah pentingnya memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang mengandung zat gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan zat besinya. Jika kebutuhan zat besi tersebut tidak terpenuhi, maka anak akan mengalami suatu penyakit kekurangan zat gizi besi yang dinamakan anemia defisiensi besi (ADB).

Untuk mencegah terjadinya defisiensi zat besi, maka kita harus memebrikan makanan yang kaya akan zat besi pada MPASI anak, baik itu dari sumber hewani maupun nabati. Zat besi yang berasal dari sumber hewani adalah zat besi yang terikat pada protein atau disebut Heme-Iron, sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati tidak terikat pada protein atau disebut Non-Heme-Iron. Heme iron lebih mudah terabsorbsi di dalam tubuh bila dibandingkan dengan non-heme iron.

Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
Berikut daftar makanan yang kaya akan zat besi heme (Heme Iron)
  • Kerang: 23.8 mg dalam 3 oz
  • Tiram: 7.8 mg dalam 3 oz
  • Ati Ayam: 8 mg dalam 3 oz
  • Ati Sapi: 5.8 mg dalam 3 oz
  • Remis: 5.7 mg dalam 3 oz
  • Ikan Sardin: 2.4 mg dalam 3 oz
  • Kalkun: 1.6 mg dalam 3 oz
  • Daging Sapi, dalam 3 oz
    • Prime Rib: 2.1 mg
    • Short Rib: 2 mg
    • Rib eye: 1.7 mg
    • Sirloin: 1.6 mg
  • Daging domba: 2.1 mg dalam 3 oz
  • Telur: 1.2 dalam 2 butir telur yang besar
Keterangan: 1 oz = 28.35 gram

Dan berikut daftar makanan yang kaya akan zat besi non-heme (Non-Heme Iron):
  • Biji Labu: 8.6 mg dalam 1/ cangkir
  • Tahu: 8 mg dalam 3/4 cangkir
  • Kacang Almond: 1.4 mg dalam 1/4 cangkir
  • Kismis: 1.4 mg dalam 1/2 cangkir
  • Buah persik kering: 1.6 mg dalam 1/2 cangkir
  • Kacang Mete: 1.7 mg dalam 1/4 cangkir
  • Buah Kenari: 0.9 mg dalam 1/4 cangkir
  • Kemiri: 0.7 mg dalam 1/4 cangkir
  • Kacang Kedelai: 3.4 mg dalam 3/4 cangkir
  • Kentang masak: 1.4 mg per 100 g
  • Bayam: 4 mg dalam 1 cangkir


Penyerapan Zat Besi
Penyerapan zat besi di dalam tubuh sebenarnya tidak terlalu baik, baik itu dalam bentuk Heme maupun Non-Heme. Akan tetapi hal itu dapat ditingkatkan dengan cara-cara sebagai berikut:
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C bersamaan dengan makanan yang kaya zat besi. Dengan begitu, tubuh akan mengabsorbsi zat besi dengan lebih baik lagi. contohnya: makan daging dengan tomat, daging mengandung zat besi dan tomat mengandung vitamin C
  • Makan makanan yang mengandung HEME IRON dan NON-HEME IRON secara bersamaan, contohnya: tim telur bayam, telur tergolong heme iron, sementara bayam tergolong ke non heme iron
  • untuk jenis makanan non heme iron, sebaiknya dimasak menggunakan peralatan masak dari besi/ seperti cast iron skillet

selain makanan/ tata cara makanan yang membantu penyerapan zat besi, ada juga makanan yang menghambat penyerapan zat besi, yaitu sbb:
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung teh dan kopi secara berlebihan. Karena itu, anak-anak, apalagi dalam masa MPASI dianjurkan tidak meminum teh dan kopi karena mengganggu penyerapan zat besi yang amat dibutuhkannya
  • Makan makanan yang mengandung serat berlebihan
  • Konsumsi kalsium dalam jumlah tinggi/ besar. jika mengkonsumsi suplemen tinggi kalsium, konsumsilah tidak bersamaan dengan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi.

sumber-sumber/ referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar