Selasa, 30 Oktober 2012

Menghadapi Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif membutuhkan perhatian khusus dari orangtua, berikut tips dari Drs. Arief Nurcahyo, M.Psi dari Asosiate Personal Growth Jakarta.

1. Terima apa adanya kelebihan dan kekurangan anak. Tetap tenang saat mendengar dan mengetahui tentang apa yang telah ia lakukan agar objektif dalam memberi perlakuan.

2. Tanamkan disiplin dan kebiasaan positif pada anak, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik. Lakukan terus menerus, mengulang hal-hal sederhana dan relatif mudah. Sehingga ia cepat mengingat dan mempelajari seperti anak normal.

3. Mendampingi secara total karena seberapa banyak perhatian dan kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah cukup. Tetap mewaspadai segala tindakan yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.

4. Jaga komunikasi yang disertai kasih sayang, namun tidak memanjakannya. Meski ia membutuhkan perhatian khusus, agar tidak "terganggu” lingkungannya. Jika anak normal bisa berkomunikasi di saat tertentu, anak hiperaktif harus berkomunikasi setiap saat.

5. Ingatkan dia, kalau ia anak yang baik serta jangan mengomentari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya. Hindari memberi label negatif saat melakukan kesalahan. Cukup berikan sangsi yang proporsional dan mendidik, sehingga ia mampu memaknai kesalahannya.

6. Beri kesibukan, seperti membaca, menulis cerita, olahraga, atau melakukan hobi yang positif.

7. Jangan ragu-ragu untuk melibatkan pihak ketiga (guru atau psikolog) untuk membantu pembimbingan, terutama bila ia tetap melanggar kesalahan berulang-ulang.
 
 
Anak adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa.. Jangan sia-siakan mereka, sayangi mereka dengan segala kelebihan dan kekurangannya :)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar